jayinside.blogspot.com

Tempatnya berkumpulnya ahli informasi dan penggunanya disaat suka maupun duka...

Kamis, 11 Februari 2010

Tips Mengoptimalkan BIOS pada PC Anda

Tips Mengoptimalkan BIOS pada PC Anda

Secara sederhana, sebetulnya hanya ada dua pilihan pada BIOS. Membuat sistem yang tercepat atau mau
mengutamakan kestabilan. Kenali fungsi-fungsinya, maka Anda akan mendapatkan sebuah sistem yang optimal, hasil
kompromi keduanya.



Seiring dikarenakan perkembangan komponen PC, sedikit banyak BIOS juga mengalami beberapa perubahan.
Terutama hal ini terjadi dikarenakan terus berkembangnya beberapa komponen pendukung utama pada PC. CPU
(central processor unit) tentu saja memegang peranan penting, dalam hal ini. Penggunaan CPU berteknologi 64-bit
tentunya membutuhkan sebuah fungsi khusus. Demikian juga PCI Express sebagai pengganti slot AGP, dan DDR2 yang
menawarkan bandwidth memory yang lebih besar dibanding DDR.





DI PERSIMPANGAN JALAN



Sebetulnya, tidak ada setting-an BIOS yang terbaik. Namun kami mencoba memberikan penjelasan, agar Anda dapat
membuat setting-an optimal dengan BIOS Anda.



Dengan setting BIOS, Anda akan dihadapkan antara dua pilihan. Di sini dimungkinkan untuk lebih memacu komponenkomponen
pada PC. Tentu saja dengan sebuah harga yang harus dibayar. Tanpa komponen yang berkualitas juga
pendinginan komponen yang memadai, maka Anda hanya akan mendapatkan sebuah sistem yang tidak stabil.







Pilihan Load Fail-Safe Default ataupun yang sejenis, akan memberikan kestabilan terbaik. Sayangnya, pilihan ini tidak
mengeluarkan seluruh kemampuan dari yang dimiliki sistem Anda.



Diharapkan, setelah membaca ulasan kali ini, Anda dapat lebih meningkatkan kemampuan PC Anda. Melalui setting
ulang BIOS. Sesuatu yang mungkin sebagian orang masih takut untuk melakukannya. Dan sebagian lagi masih merasa
bingung dengan fungsi-fungsi di dalamnya. Hal ini kami anggap wajar. Mengingat, tidak semua produsen motherboard
menyertakan manual yang lengkap dan informatif. Khususnya untuk setting BIOS ini. Artikel ini lebih banyak berisi
penjelasan menu-menu “baru” yang tersedia untuk BIOS sekarang.



PANDUAN, BUKU NANUAL



Tentunya, panduan yang akan termuat pada artikel kali ini masih jauh dari lengkap. Jika lengkap, tentunya bisa Anda
bayangkan, akan berapa halaman yang akan membahas BIOS pada artikel ini.



Namun setidaknya, fungsi-fungsi inilah yang kami anggap paling Anda butuhkan untuk diketahui lebih lanjut. Juga pada
beberapa bagian, kami menyertakan url rujukan, tempat Anda dapat mencari informasi lebih lanjut ataupun untuk mendownload
aplikasi pendukung.





ISTILAH FUNGSI YANG BERLAINAN



BIOS (Basic Input and Output System) sebenarnya adalah sebuah firmware yang tersimpan pada sebuah EEPROM
(Electrically Erasable Programmable Read-Only Memory).



Ini yang menyebabkan BIOS memiliki beberapa perbedaan, antara satu sistem dengan sistem yang lain. Namun
perbedaan antar-BIOS sebetulnya hanya pada susunan menu dan istilah yang digunakan. Selebihnya sebagian besar
memiliki kesamaan pada fungsi yang diusung.



Pada artikel ini, kami memberikan contoh kebanyakan dari Phoenix-Award. Karena belakangan ini, BIOS Phoenix-Award
inilah yang paling sering kami temui pada kebanyakan motherboard terbaru.



Kami juga berusaha untuk memberikan ekuivalensi nama fitur pada kebanyakan BIOS. Namun tentunya, Anda juga
sudah dapat mengira-ngira fungsi apa yang sama pada BIOS Anda.





MODDING BIOS

Forum - Blitar.ORG - Komunitas ORanG Blitar FireBoard Forum Component version: 1.0.4 Generated: 15 September, 2009, 16:56


Tidak hanya PC case yang bisa menjadi sasaran modding. Modding BIOS pun dapat dilakukan. Yang perlu Anda
lakukan adalah sebuah aplikasi yang tepat.



Beberapa produsen motherboard juga menyertakan aplikasi untuk melakukan modding BIOS. Namun, kebanyakan
hanya menyediakan fasilitas sederhana. Seperti mengganti layar saat boot. Lebih dari itu, biasanya para produsen tidak
menyediakannya. Dan kali ini, kami akan memberikan beberapa panduan bagi Anda yang tertarik untuk melakukannya.



Pada bagian tersebut akan membahas mulai dari yang paling sederhana. Seperti mengganti welcome boot screen dari
BIOS. Sampai beberapa aplikasi unik yang mampu memberikan keleluasaan untuk mengedit BIOS.



Seperti Award BIOS Editor, yang mampu mengedit menu-menu yang akan tampil pada BIOS. Ingat, aplikasi ini hanya
terbatas membuka fungsi yang tersembunyi pada menu BIOS. Bukan membuat ulang program BIOS untuk menjalankan
fungsi tertentu.



Ini juga berguna sekiranya Anda sudah bosan menunggu-nunggu update BIOS yang disediakan dari produsen
motherboard Anda. Ataupun untuk produk yang sudah discontinue, atau malah sang produsen tidak menyediakan sama
sekali perihal update BIOS ini.





PROCESSOR & CPU FREQUENCY



Terdapat beberapa varian nama untuk fungsi yang satu ini. Anda dapat menemukan fungsi ini dengan menu bernama
Adjust CPU FSB frequency, atau CPU host clock.



Dapat ditemukan dalam menu Advanced Chipset Feature. Atau beberapa menu khusus untuk overclocking, seperti
Jumperfree Configuration, uGuru, Cell menu, dan seterusnya. Secara default, setting yang sering digunakan adalah
pada mode Standard, Default, atau Auto.



CPU Frequency = ?

CPU Frequency didapatkan dari hasil perkalian antara clock dan multiplier. Clock pada beberapa BIOS disebut dengan
external clock. Sedangkan multiplier factor adalah faktor pengali.



Namun dengan perkembangan penamaan processor belakangan ini, membuat hal ini tidak sesederhana dulu, waktu
penamaan processor menggunakan frequency kerjanya. Jadi, ada baiknya Anda masih memiliki data acuan untuk
setting processor yang Anda gunakan. Atau dapat juga mencarinya pada situs resmi para pembuat processor.
Setidaknya ini akan menghindarkan kesalahan pada setting.





MENGANDALKAN SETTING AUTO



Mengoptimalkan sebetulnya cukup sederhana. Menggunakan setting auto pada kebanyakan kasus memang yang
terbaik. Kecuali karena satu dan lain hal, ada kesalahan saat pembacaan processor secara otomatis.



Jika hal ini yang terjadi pada kasus Anda, maka samakan setting BIOS dengan spesifikasi processor yang digunakan.
Pastikan nilai clock, multiplier, dan terkahir CPU frequency sesuai dengan spesifikasi processor yang digunakan.



Saran kami, selama tidak ada masalah, setting auto sangatlah disarankan. Beberapa produsen motherboard,
menyesuaikan setting CPU frequency sesuai dengan beban kerja PC. Beberapa juga menyediakan preset profile,
dengan beberapa tingkatan. Selama tidak ada masalah kestabilan, hal ini dapat terus dilakukan.



Catatan: kesalahan setting CPU frequency memiliki konsekuensi kerusakan dan ketidakstabilan sistem. Kerusakan
dapat terjadi baik pada CPU, maupun motheboard. Pastikan, setting sesuai dengan spesifikasi.





RAM: DRAM TIMING SELECTABLE



Berikut adalah cara mengoptimalkan setting timming modul RAM yang terpasang pada sistem. SPD (Serial Presence
Detect) akan membaca informasi yang terdapat pada EEPROM (Electrically Eraseable Programmable Read Only
Memory), antara lain memory type, size, speed, voltage interfaces, dan module bank.



Secara default, kebanyakan motherboard akan memiliki nilai pada setting BIOS dengan Auto, atau By SPD. Keduanya
samasama mengacu pada SPD modul yang terpasang.





Forum - Blitar.ORG - Komunitas ORanG Blitar FireBoard Forum Component version: 1.0.4 Generated: 15 September, 2009, 16:56
HAL YANG HARUS DI PERHATIKAN



Untuk mengoptimalkannya sebetulnya cukup sederhana. Hanya diperlukan empat hal yang perlu diperhatikan.



CAS Latency Time: mendefinisikan latency yang terjadi antara proses pembacaan DRAM sampai dengan waktu
tersedianya data tersebut.



Act to Precharge Delay: mendefinisikan waktu yang dibutuhkan (dalam satuan DRAM clock) yang akan digunakan
sebagai parameter DRAM.



DRAM RAS to CAS Delay: waktu DRAM antara saat memungkinkan memberikan active command, dengan waktu
proses read/write.



DRAM RAS Precharge: waktu idle yang dibutuhkan untuk perintah precharge.





KENALI RAM ANDA



Sesuaikan dengan kemampuan modul DRAM yang terpasang. Jika sistem Anda terpasang beberapa DRAM dengan
kemampuan beragam, pilih modul DRAM dengan kemampuan terendah sebagai acuan untuk setting timming DRAM.



Untuk mengetahui informasi mengenai modul RAM yang terpasang, bisa menggunakan beberapa utility system info
yang dapat menjabarkan spesifikasi detail DRAM.



Jika ingin melakukan overclock pada RAM, sesuaikan dengan spesifikasinya. Karena setting RAM paling berpengaruh
dengan kestabilan sistem.



Selama tidak ada masalah, setting By SPD sangatlah disarankan. Selama tidak ada masalah kestabilan, hal ini dapat
terus dilakukan.



Jika Anda memiliki cukup waktu untuk berksperimen ataupun memiliki informasi yang lebih baik mengenai modul
memory yang terpasang, mencoba setting timming yang lebih agresif dapat meningkatkan kinerja PC.





PROCESSOR: AMD CONFIGURATION



Untuk pembahasan ini, menurut kami adalah yang paling menarik. Di mana perkembangan penambahan menu BIOS
paling dirasakan.



Berikut adalah pembahasan fungsi-fungsi khusus, yang hanya tersedia pada BIOS untuk motherboard dengan platform
processor AMD. Lebih khususnya lagi, yaitu untuk jajaran Athlon 64 (dan beberapa model Sempron).



Perlu diperhatikan adalah keragaman chipset yang digunakan. Ini akan sedikit banyak memberikan perbedaan baik pada
nama fungsi maupun fasilitas yang tersedia.





HYPER TRANSPORT



Penjelasan singkat mengenai teknologi HyperTransport adalah sebagai berikut. Adalah penerapan interface high speed
hubungan point-topoint, menghilangkan masalah I/O bottleneck.



Cara yang digunakan AMD antara lain dengan memindahkan memory controller, terintegrasi dengan processor. Ini akan
menghasilkan tingkat latency yang lebih rendah. Dan memungkinkan penyederhanaan desain routing motherboard
secara keseluruhan.



HyperTransport atau dahulu dikenal dengan istilah Lightning Data Transport (LDT) biasanya disesuaikan dengan faktor
pengali bus processor. Jika processor AMD Anda terbaca dengan sempurna, Anda dapat mebiarkannya pada nilai auto.
Jika tidak, sebaiknya samakan dengan nilai faktor pengali processor.





AMD COOL‘N’QUIET



Seiring pertambahan kemampuan kinerja processor, sekaligus menambah pasokan daya yang dibutuhkan, panas yang
dihasilkan, juga tingkat kebisingan yang meningkat dari fan untuk mendinginkan processor, solusi AMD Cool‘n’Quiet
dimaksudkan untuk mengeliminasi hal tersebut.

Forum - Blitar.ORG - Komunitas ORanG Blitar FireBoard Forum Component version: 1.0.4 Generated: 15 September, 2009, 16:56


Fungsi ini dapat ditemukan pada tempat yang beragam. Kebanyakan produsen motherboard, meletakkan fungsi ini pada
menu khusus yang disediakan oleh produsen motherboard.



Catatan: Fungsi hanya berlaku untuk processor mulai dari AMD Sempron 3000+ (socket 754) dan seterusnya. Untuk
dapat memfungsikan fasilitas ini, selain mengaktifkannya pada BIOS diperlukan driver untuk operating system dan CPU
cooler yang mendukung teknologi ini.





PROCESSOR: INTEL CONFIGURATION



Tentu saja ada beberapa fungsi yang khusus hanya dapat ditemukan pada BIOS untuk motherboard processor Intel.



Fungsi yang akan dibahas kali ini memang hanya berlaku untuk processor Intel jajaran tertentu. Jika processor dan
motherboard yang Anda gunakan sudah mendukung. Inilah beberapa hal yang dapat Anda lakukan.



Hyper-Threading

Tentu saja, ini bukan istilah asing lagi. Jangan lupa mengaktifkannya, sekiranya Anda menggunakan processor yang
sudah mendukung teknologi ini.



MPS Version Ctrl For OS

Multi-Processor Specification (MPS) sangat menentukan informasi yang diberikan kepada operating system. Pilihlah
versi 1.4. Kecuali jika Anda masih menggunakan operating system lawas, seperti NT4. Terpaksa menggunakan pilihan
1.2.



CPU Thermal-Throtling

Fungsi ini akan mengamankan processor dari overheating. Selain meminimalkan panas yang dihasilkan, fungsi ini juga
sedikit banyak akan memperpanjang umur processor Anda.



Thermal Management

Biasanya dapat Anda temukan pada Advanced BIOS Feature|CPU Feature. Istilah ini menggantikan penggunaan istilah
CPU Thermal-Throtling. Fungsinya sama, dengan melakukan perlambatan. Perintah TM1 digunakan mulai pada era Intel
Pentium III. Fungsi ini juga dikenal dengan nama Intel SpeedStep.



Pada jajaran processor terbarunya dengan teknologi Intel Extended Memory 64 Technology (Intel EM64T), Enhanced
Intel SpeedStep juga dapat menurunkan kecepatan saat idle. Selain mengurangi panas yang dihasilkan, ini juga
menurunkan tingkat noise yang dihasilkan HSF processor. Dijanjikan penurunan kinerjanya tidak akan sedrastis TM1.



Beberapa motherboard memberikan keleluasaan lebih untuk mengaturnya. Anda dapat mendefinisikan nilai TM2 Bus
VID, sesuai dengan tegangan (volt) yang ditentukan. Juga nilai TM2 Bus Ratio, untuk menentukan clock ratio.
Sayangnya untuk TM2 Bus Ratio ini, diperlukan processor dengan multiplier yang tidak ter-lock.





VGA: VGA TUNUNG



Peralihan slot Video Graphics Adapter (VGA) dari Accelerated Graphics Port (AGP) menjadi PCI Express x16 memang
memberikan bandwidth jauh lebih besar. Dibandingkan dengan AGP 8x dengan bandwidth maksimal 2,1GB/s,
sedangkan PCI Express x16 dapat menawarkan bandwidth mencapai 4 GB/s.



Perubahan ini juga terjadi pada fungsi yang tersedia pada BIOS. Beberapa fungsi setting untuk PCI-Ex x16 sebetulnya
bisa dianalogikan dengan fungsi pada AGP.



AGP Frequency dan PCI-Ex Frequency

Secara default, fungsi ini ada pada nilai auto. Jika nilai default untuk AGP pada 66 MHz, maka untuk PCI-Ex bekerja
pada 100 MHz. Jika Anda termasuk pelaku overcolcking, perlu penyesuaian tersendiri untuk menentukan nilai saat
menaikan kecepatan bus VGA ini.



AGP Transfer Mode

Mungkin Anda masih ingat, awal kali pertama slot AGP muncul. AGP transfer mode terus berkembang mulai dari 1x, 2x,
4x, dan 8x. Untuk interface VGA PCI Express x16, fungsi yang serupa ini tidak tersedia.



PEG Link Mode

PEG (PCI Express Graphics) Link Mode adalah fungsi baru yang tersedia pada beberapa BIOS. Tergantung pada
produsen motherboard, karena menurut pengalaman kami fungsi ini tidak tersedia pada semua motherboard dengan slot
PCI-Express x16.

Forum - Blitar.ORG - Komunitas ORanG Blitar FireBoard Forum Component version: 1.0.4 Generated: 15 September, 2009, 16:56


Sebetulnya belum ada penjelasan yang pasti untuk fungsi ini. Pilihan yang tersedia adalah Auto, Slow, Normal, Fast, dan
Faster. Dan pada beberapa kasus, ini akan mengubah kecepatan kerja VGA. Baik core clock maupun memory clock.
Jika Anda memiliki waktu selang, cobalah fungsi ini untuk mendapatkan kinerja VGA yang lebih baik.



AGP Aperture Size dan PEG Buffer Length

Keduanya memiliki fungsi yang dapat dibilang sama. AGP Aperture Size secara spesifik berfungsi untuk menentukan
jumlah RAM yang dialokasikan untuk AGP.



Sedangkan PEG Buffer Length hanya memberikan tiga pilihan: Auto, Short, dan Long. Gunakan pilihan Long, jika
penggunaan PC Anda membutuhkannya dan Anda memiliki RAM yang berlimpah.





BOOT : QUICK BOOT



Meskipun pembahasan sejenis juga sudah tersedia pada artikel terdahulu. Seperti bagaimana cara mengatur boot
sequence. Saran kami tetap sama. Pilihlah boot sequence yang benar-benar diperlukan dalam penggunaan sehari-hari.
Apalagi jika BIOS motherboard Anda juga sudah menyediakan sebuah boot menu khusus. Ini akan memudahkan Anda
sesekali mengubah boot sequence, tanpa perlu berbelit-belit masuk ke BIOS.



Selain itu, masih banyak yang bisa dilakukan dengan mudah untuk mempercepat proses booting PC Anda. Di sini akan
dijelaskan, setting BIOS apa saja yang dapat dilakukan untuk melakukan hal ini.



Tinggalkan Floppy Disk

Mematikan fungsi Boot Up Floppy Seek adalah salah satunya. Sekaligus tidak menyertakan Floppy Drive sebagai salah
satu bagian boot sequence. Apalagi mengingat makin jarangnya Anda melakukan booting dengan disket.



Keduanya harus dilakukan, agar tujuan percepatan waktu booting tercapai.





OPTIMALKAN FUNGSI



Anda menggunakan motherboard yang sudah mendukung konfigurasi harddisk RAID, atau malah interface SATA RAID.
Tidak ada yang buruk dengan hal ini.



Namun, misalnya Anda masih mengandalkan perangkat dengan interface parallel ATA, dan tanpa memanfaatkan fungsi
RAID atau SATA yang tersedia. Maka, mengaktifkan fungsi-fungsi tersebut hanya akan memperlambat proses booting.



Jika Anda perhatikan, saat mengaktifkan fungsi RAID. Setelah proses POST selesai dilakukan, terlihat fungsi serupa
yang berjalan. Ini adalah proses BIOS dari RAID controller yang berjalan.



Mematikan fungsi ini akan menghemat waktu booting tidak kurang dari 2 detik. Tergantung pada waktu delay untuk
deteksi harddisk dengan interface yang bersangkutan. Toh sekiranya Anda ingin memanfaatkannya, yang diperlukan
adalah mengubah nilai dalam menu Integrated Peripherals pada IDE/SATA RAID function. Ataupun sekaligus
mematikan fungsi Silicon SATA Controller, yang sama sekali belum berguna sekiranya Anda belum menggunakan
interface ini.





HARDISK: SETTING IDE SEQUENCE



Mungkin sebagian besar dari Anda akan segera bertanya, apa susahnya mengatur hal yang satu ini? Memang relatif
mudah, namun tidak demikian dengan bertambahnya interface untuk harddisk pada motherboard terbaru, yang
dilengkapi dengan interface SATA, ataupun PATA.



Tidak seperti pada motherboard terdahulu, yang hanya menyediakan pilihan konektor PATA untuk IDE drive. Secara
default, harddisk yang terpasang pada konektor IDE Primary Master, akan menjadi urutan pertama proses boot.



Dengan tersedianya interface SATA, maka pilihan setting untuk IDE ini sedikit lebih rumit. Namun setidaknya, Anda
diberikan kebebasan untuk menentukan sesuai dengan penggunaan.



Hal ini dapat dilihat, jika Anda masuk ke dalam menu OnChip IDE Device. Biasanya dapat Anda temukan pada
Integrated Peripherals.



Di dalam menu ini, terdapat berbagai pilihan, untuk menentukan urutan sequence IDE, berdasarkan konektor yang
digunakan. Perlu diperhatikan di sini adalah konfigurasi SATA yang didefinisikan di menu BIOS ini.

Forum - Blitar.ORG - Komunitas ORanG Blitar FireBoard Forum Component version: 1.0.4 Generated: 15 September, 2009, 16:56


SATA Mode

Menentukan mode aktif untuk on-chip Serial ATA. IDE: menjadikan on-chip Serial ATA sebagai IDE mode. RAID: Serial
ATA bekerja dalam RAID mode. AHCI (Advanced Host Controller Interface): Serial ATA menjadi AHCI mode, untuk
meningkatkan kegunaan dan performanya.



On-Chip Serial ATA

Menentukan fungsi on-chip Serial ATA. Disabled: men-disable-kan fungsi Serial ATA controller. Auto: BIOS yang akan
mengatur secara otomatis fungsi ini. Combined Mode: menggabungkan fungsi PATA dan SATA (total jumlah maksimal 4
IDE drive). Enhanced Mode: enable keduanya, baik Parallel ATA dan Serial ATA (total jumlah maksimal 6 IDE drive).
SATA Only: SATA beroperasi pada legacy mode.



PATA IDE Mode

Secara khusus, mengatur mode untuk konektor IDE1. Primary: “IDE1” connector bertugas sebagai Primary Master dan
Primary Slave channel (layaknya motherboard terdahulu). Secondary: “IDE1” connector bertugas sebagai Secondary
Master dan Secondary Slave channel.



PROCESSOR: DYNAMIC OC

Kebanyakan produsen motherboard terkemuka menyertakan fungsi ini. Tentu saja dengan penamaan yang sedikit
berbeda. Namun sebagian besar memiliki banyak kesamaan, yaitu dengan tersedia profile setting overclocking, untuk
memudahkan penggunaannya.



Bahkan beberapa juga menyertakan fungsi overclocking otomatis, menyesuaikan dengan beban kerja sistem secara
otomatis. Bahkan tanpa memerlukan campur tangan dari penggunanya.





APALAH ARTI SEBUAH NAMA



Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, fungsi yang semacam ini memiliki nama yang berbeda-beda. Pada ASUS,
dikenal dengan nama ASUS AI NOS (Non-delay Overclocking System). ABIT menyebutnya dengan OC Guru -
AutoDrive. Gigabyte punya fitur yang disebut C.I.A.(CPU Intelligent Accelerator), yang sekarang sudah pada generasi
kedua. MSI memiliki CoreCenter, yang memiliki fungsi sejenis.



Letaknya pada menu BIOS pun juga beragam. Ada yang langsung tersedia pada menu utama BIOS. Ada juga yang
diperlukan sedikit penjelajahan di dalam menu BIOS, sebelum Anda dapat berhasil sampai ke menu ini.





PROFILE



Beberapa di antaranya juga menyertakan pilihan profile overclocking yang akan digunakan. Ini akan menyesuaikan
overclocking otomatis yang akan digunakan. Pesan kami, sesuaikan dengan kemampuan perangkat pendukung lainnya
yang digunakan pada

sistem.





UTAMAKAN KESTABILAN



Dan cara yang paling tepat adalah menggunakan metoda trial dan error. Dikarenakan keragaman komponen pada PC.
Jika pada setting sebelumnya, sistem Anda masih menunjukkan ketidakstabilan, ada baiknya menurunkan ke step di
bawahnya. Dan jika semua profile sudah Anda coba, namun tingkat kestabilan sistem masih menyedihkan, maka Anda
terpaksa memilih fungsi ini pada pilihan disable. Sebab, secepat apapun performa sistem Anda tidak akan banyak
gunanya jika tidak disertai dengan tingkat kestabilan yang bisa diandalkan. Tentu Anda tidak menginginkan, sistem yang
sering crash.





PERTOLONGAN PERTAMA PADA BIOS



Tanpa disadari, BIOS adalah bagian yang juga penting dalam sistem PC Anda. Tanpa semua fungsi pada BIOS yang
terlewati dengan sempurna, maka sistem Anda tidak akan bekerja dengan optimal.



Bahkan pada beberapa kondisi, BIOS yang ngambek, dapat membuat PC Anda tidak berfungsi. Semisal, saat mencoba
melakukan overclocking yang berakhir dengan kegagalan ataupun kesalahan konfigurasi CPU.



Sistem akan menyala, namun tanpa proses yang dapat berjalan. Apa yang harus dilakukan?



Forum - Blitar.ORG - Komunitas ORanG Blitar FireBoard Forum Component version: 1.0.4 Generated: 15 September, 2009, 16:56
1. Jika masih memungkinkan untuk masuk menu BIOS, yang perlu dilakukan sederhana. Pilihlah menu Load System
Default Settings atau Load Fail-Safe Default, atau yang sejenis. Ini akan mengembalikan preset atau profile BIOS
dengan setting default, yang akan memastikan sistem dapat bekerja. Perlu diingat, ini tidaklah optimal. Analoginya
bagaikan sebuah operating system yang bekerja pada safe mode.



2. Langkah berikut tidak berlaku untuk semua motherboard. Terlebih motherboad yang telah berumur lebih dari lima
tahun.



Beberapa produsen motherboard, khususnya untuk seri premium, memberikan fasilitas khusus untuk hal semacam ini.
Sebagai contoh, produsen yang memiliki fitur semacam ini adalah ASUS dengan CPR (CPU Parameter Recall), DFI
dengan CMOS Reloaded atau seperti Gigabyte yang menyediakan Dual BIOS. Fitur semacam ini akan terasa
memudahkan pemiliknya, saat berhadapan dengan masalah semacam ini. Cara penggunaan detail, dapat Anda lihat
kembali pada buku manual yang tersedia di paket penjualan.



3. Jika langkah-langkah termudah di atas belum dapat membantu mengembalikan fungsi BIOS, maka langkah
selanjutnya sedikit lebih merepotkan.



Clear CMOS adalah langkah selanjutnya yang perlu dilakukan. Untuk melakukan hal ini, terpaksa membuka PC case
agar dapat mengakses motherboard.



Beberapa motherboard menyediakan jumper untuk clear CMOS. Letak jumper ini, dapat ditemukan pada manual
motherboard.



Ada juga yang menggunakan cara melepaskan baterai CMOS. Karena memang tidak tersedianya jumper Clear CMOS,
meski Anda sudah mencari-cari jumper clear CMOS.



Sedikit lebih mudah bagi pengguna motherboard ABIT yang memiliki Guru Game Panel. Pada panel tambahan ini
tersedia CMOS Reset Button. Anda dapat dengan mudah melakukan Clear CMOS, tanpa perlu membuka PC case.





MODDING BIOS



Modding dapat dilakukan tidak hanya pada PC case. Bahkan pada BIOS pun, modding juga dapat dilakukan.



Mulai dari yang sederhana. Seperti mengganti logo boot screen, atau sekadar mengganti logo EPA (Environmental
Protection Agency) Pollution Preventer.



Sampai yang mungkin selama ini tidak terpikirkan. Seperti mengganti nama field menu pada BIOS, ataupun membuka
menu yang tersembunyi pada BIOS.



Peringatan: sebaiknya lakukan backup BIOS, sebelum melakukan modding BIOS. Pastikan Anda sudah mengetahui
segala risiko dan cara penanggulangannya. Risiko dan gangguan sistem mungkin saja terjadi.



Modding File BIOS

Perlu diperhatikan, proses edit untuk modding BIOS hanya dapat dilakukan pada file BIOS. Bukan langsung pada BIOS
yang sedang berjalan.



Jadi, sekiranya Anda ingin melakukan modding BIOS, dibutuhkan BIOS yang masih berupa file. Bisa didapatkan dengan
cara men-download pada situs produsen (biasanya terdapat pada link pilihan support, download update BIOS).



Atau Anda juga dapat menyimpan file BIOS ke dalam bentuk file (biasanya berupa file berekstensi BIN). Proses ini dapat
dilakukan dengan mem-back-up BIOS ke dalam file. Aplikasi semacam ini banyak tersedia dalam kebanyakan paket
penjualan motherboard.



Beberapa program flash untuk update BIOS dimanfaatkan untuk menyimpan BIOS menjadi file. Misalnya menggunakan
Award Flash (Awdflash). Setelah BIOS tersimpan dalm bentuk file, baru proses modding dapat dilakukan.



Untuk menggunakan BIOS yang sudah ter-modding, perlu dilakukan proses sebaliknya. Flash BIOS dengan file BIOS
yang sudah ter-modding.





EPACODER



Aplikasi ini dikhususkan untuk mengganti logo EPA saja, tidak lebih dari itu. Anda dapat melakukan convert dari file
BMP, dengan kedalaman warna maksimal 4 bit (16 warna atau monochrome). Sebaiknya ukuran gambar yang
Forum - Blitar.ORG - Komunitas ORanG Blitar FireBoard Forum Component version: 1.0.4 Generated: 15 September, 2009, 16:56
digunakan beresolusi kisaran 136x84 pixel.



Fungsi semacam ini juga disediakan oleh beberapa produsen motherboard. Namun kebanyakan hanya dikhususkan
untuk mengganti logo boot screen pada BIOS.



Info selengkapnya dapat dilihat di http://www.technik.swiebodzin.pl/edukacja/informatyka/bios/tools/epacoder.htm.





AWARD BIOS EDITOR



Untuk sementara, aplikasi Award BIOS Editor ini lah yang memiliki kemampuan modding BIOS paling lengkap.



Tentu saja aplikasi yang satu ini juga tidak disediakan oleh Award sendiri. Jadi, penggunaannya benar-benar di luar
tanggung jawab para pemrogram BIOS.



Sebetulnya, banyak yang dapat dilakukan oleh aplikasi ini sendiri. Bahkan Anda dapat mengedit menumenu pada BIOS.
Termasuk nilai default yang disediakan. Pada tree dalam Recognized Items, tersedia System BIOS. Jika Anda pindah ke
tab Setup Menu, maka akan terlihat tampilan menu dari masing-masing halaman. Pada tab BIOS ID/Versions, Anda juga
dapat melihat dan mengganti info tambahan yang tersedia pada BIOS. Layaknya sebuah system tool yang banyak
tersedia untuk operating system Windows.



Sayangnya, aplikasi ini tidak dilengkapi dengan manual yang terdokumentasi dengan baik. Juga aplikasi ini tidak
kompatibel dengan seluruh BIOS. Namun bagi Anda yang beruntung memiliki BIOS yang kompatibel dengan aplikasi ini,
kami ucapkan selamat memodifikasi BIOS Anda.



Info selengkapnya bisa Anda dapatkan di http://awdbedit.sourceforge.net.





FAQ: YANG HARUS DI KETAHUI SEPUTAR BIOS



Berikut ini adalah lima hal penting yang perlu diketahui seputar BIOS. Kemungkinan sebagian besar dari Anda tidak
akan mengalami hal ini. Hanya saja untuk berjaga-jaga, sekiranya di antara hal berikut ini terjadi dengan PC, Anda telah
mengetahui apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan.



01. Clear CMOS Saat Instalasi Motherboard Baru.

Pertanyaan: Perlukah melakukan clear CMOS, sebelum menginstalasi motherboard baru?



Jawab: Walaupun dalam banyak kasus, hal ini sama sekali tidak perlu dilakukan. Namun, hal ini sangat
direkomendasikan untuk dilakukan sebelum menginstalasi komponen pada sebuah motherboard baru. Untuk menjaga
kompatibilitas komponen hardware yang akan diinstal dengan motherboard. Sebab ada kemungkinan, komponen
hardware yang digunakan pada masa pengujian QA (Quality Assurance), menggunakan komponen yang berbeda.



Masalah inkompatibilitas dapat saja terjadi, terutama pada setting CPU dan beberapa komponen pendukung lainnya.



02. Proses Tidak Sempurna pada Saat Update BIOS.

Pertanyaan: Apa yang harus dilakukan, sekiranya saat dilakukan update BIOS tiba-tiba sistem crash ataupun listrik
padam?



Jawab: Inilah yang paling ditakutkan selama proses melakukan update BIOS. Musibah memang bisa terjadi di mana dan
kapan saja. Yang harus dilakukan jika hal ini terjadi adalah sebagai berikut.



Lakukan secepatnya clear CMOS. Sekiranya sistem hang, sebelum mematikan ataupun melakukan reset, pindahkan
jumper ke posisi clear CMOS. Tindakan ini semacam proses undo pada beberapa aplikasi. Dengan harapan, EEPROM
pada BIOS akan kembali ke BIOS semula.



Kecuali motherboard Anda dilengkapi dengan BIOS back-up. Anda dapat dengan mudah melakukan restore BIOS
utama. Mengandalkan BIOS backup yang tersedia pada motherboard Anda.



03. PC Gagal Melakukan Proses Booting.

Pertanyaan: Sesekali sistem mengalami gagal boot, setelah sistem dimatikan secara keseluruhan (cabut kabel AC,
switch off pada PSU). Apa penyebabnya dan bagaimana mengatasinya?



Jawab: Sebaiknya, jika PC direncanakan tidak akan digunakan dalam waktu lama, maka catuan power AC ke PC
dicabut. Atau minimal switch PSU di dalam posisi off. Namun setelah itu, PC mengalami gagal boot.



Forum - Blitar.ORG - Komunitas ORanG Blitar FireBoard Forum Component version: 1.0.4 Generated: 15 September, 2009, 16:56
Ini terjadi karena belum meratanya catuan daya ke seluruh komponen PC. Termasuk BIOS. Ini yang menyebabkan
proses boot gagal dilakukan dengan sempurna. Gejalanya adalah, PC menyala, namun tidak melanjutkan proses boot,
bahkan tanpa terdengar bunyi POST code.



Yang perlu dilakukan sederhana. Beri interval waktu, setelah melakukan sambungan ulang power AC (kurang lebih 30
detik). Ini untuk memastikan PSU sudah beroperasi dengan optimal.



Memastikan tegangan listrik juga dapat membantu menyelesaikan masalah ini. Demikian juga dengan pemilihan PSU
yang lebih berkualitas pada PC Anda.



04. Perlukah Update BIOS?

Pertanyaan: Pada situs resmi produsen motherboard yang digunakan, tersedia update BIOS. Perlukah melakukan
update dengan BIOS versi terbaru?



Jawab: Alasan yang paling tepat untuk munculnya kebutuhan update BIOS adalah saat menambahkan kompatibilitas
untuk sebuah komponen yang terpasang. Seperti harddisk ukuran 200 GB, CPU terbaru yang sering membutuhkan
update BIOS untuk dapat berjalan dengan sempurna.



Juga tidak disarankan, untuk melakukan update BIOS dengan alasan memperbaiki salah satu software bug dari BIOS.
Hal ini sangat jarang terjadi. Kecuali dinyatakan secara khusus.



Atau, dalam versi BIOS yang digunakan, terdapat banyak bug yang mengganggu. Update BIOS dengan alasan selain
itu, memang tidak ada salahnya. Namun kemungkinan besar, itu hanya akan membuang waktu saja.



05. Setting BIOS Tidak Tersimpan pada CMOS.

Pertanyaan: Mengapa CMOS tidak menyimpan setting BIOS?



Jawab: Ada dua kemungkinan. Perhatikan POST yang diberikan saat booting. Jika pesan yang diberikan semacam ini
"CMOS checksum invalid" atau "Invalid configuration, run Setup", penjelasannya sangatlah sederhana. CMOS tidak
dapat menyimpan setting BIOS, dikarenakan kurangnya daya dari baterai CMOS. Jadi, yang perlu dilakukan, hanyalah
mengganti baterai CMOS dengan yang baru. Kebanyakan bertipe CR2032. Dan baterai ini relatif mudah didapatkan,
tidak hanya tersedia pada toko komputer.



Kemungkinan kedua, terjadi karena kesalahan setting. Beberapa motherboard menyediakan jumper clear password
(CLR_PWD), yang dapat menyebabkan setting BIOS tidak dapat tersimpan. Untuk detail yang satu ini, ada baiknya
untuk terpaksa membukabuka buku manual motherboard Anda.
============================================================================
Forum - Blitar.ORG - Komunitas ORanG Blitar FireBoard Forum Component version: 1.0.4 Generated: 15 September, 2009, 16:56

0 komentar:

Posting Komentar