jayinside.blogspot.com

Tempatnya berkumpulnya ahli informasi dan penggunanya disaat suka maupun duka...

Kamis, 19 Januari 2012

Contoh proposal

Rabu, 17 Februari 2010

Materi visual basic

1.1 Apa itu Array ?

Array merupakan sekumpulan nilai data yang “dikelompokkan” dalam sebuah variabel. Array digunakan bila ada beberapa nilai data yang tipe datanya sama dan akan mendapat perlakuan yang sama pula. Misalnya, ada 10 nilai data dengan tipe string dan akan diolah dengan cara yang sama, maka akan lebih mudah jika menggunakan sebuah array dibandingkan bila menggunakan 10 variabel yang berbeda. Setiap nilai data di dalam sebuah array disebut elemen array dan masing-masing dibedakan dengan nomer indeksnya.


1.2 Menggunakan ArraySebuah array dideklarasikan dengan cara yang sama dengan variabel, yaitu menggunakan perintah Dim, kemudian diikuti dengan tanda kurung dan jumlah
Dim nama_array(jumlah_elemen – 1) As tipe_data
Contoh :
Dim NamaSiswa(99) As String
􀃆 array NamaSiswa akan mempunyai elemen sebanyak 100 dengannomer indeks mulai dari 0 s/d 99.
Selanjutnya untuk mengisi nilai data ke dalam array :
nama_array(no_indeks) = nilai_data
Contoh :
NamaSiswa(0) = “umar”Namasiswa(1) = “fatimah”
Untuk “mengosongkan” nilai data, bisa menggunakan struktur kontrol For…Next :
For i = 0 To 99
NamaSiswa(i) = “”
Next i
Lebih mudah bukan ?
Catatan :
􀂃 Agar nomer indeks array dimulai dari 1 (bukan 0), bisa menggunakan perintah Option Base 1
sebelum perintah Dim-nya, contoh :
Option Base 1
Dim NamaSiswa(100) As String
􀂃 Atau bisa juga menggunakan kata To di dalam penentuan jumlah elemen array, contoh :
Dim NamaSiswa(1 To 100) As String
􀂃 Untuk mengetahui berapa jumlah elemen di dalam sebuah array, bisa menggunakan perintah
Ubound(nama_array), contoh :
Dim NamaSiswa(1 To 100) As String
Dim JmlElemen As Integer
JmlElemen = Ubound(NamaSiswa) 􀃆 hasilnya = 100
􀂃 Bila jumlah elemen array yang dibutuhkan tidak diketahui atau ingin bisa diubah-ubah, maka bagian jumlah_elemen pada perintah Dim tidak perlu diisi, contoh :
Dim NamaSiswa() As String
Teknik ini biasa disebut sebagai array dinamis, biasanya untuk mengisi data yang berkembang terus, danbelum bisa ditentukan di awal jumlah elemennya.
􀂃 Untuk mengubah jumlah elemen array digunakan perintah Redim :
Redim [Preserve] nama_array(jumlah_elemen)
Contoh :
Redim NamaSiswa(1 To 150)
􀃆 jumlah elemen array NamaSiswa menjadi 150 dengan nomer indeks dari 1 s/d 150.

Posted in Kumpulan Materi | Comments Off
BAB 9 Pengenalan Procedure Dan Function
March 10, 2007

1.1 Apa itu Procedure ?


Procedure adalah blok kode program yang berisi perintah-perintah untuk mengerjakan tugas tertentu. Bila di dalam kode program yang kita buat ada perintah-perintah untuk melakukan tugas yang sama di beberapa tempat, maka akan lebih baik perintah-perintah tersebut dibuat dalam sebuah procedure. Kemudian, procedure itu bisa di-‘panggil’ bila diperlukan. Penggunaan procedure sangat menghemat penulisan kode program, karena kode-kode program yang sama dibeberapa tempat cukup dibuat pada satu bagian saja. Selain itu, procedure akan memudahkan perbaikan kode program bila terjadi perubahan atau kesalahan, karena perbaikan cukup dilakukan pada satu bagian saja.


1.2 Jenis-jenis Procedure

Pada VB6 ada 4 jenis procedure, yaitu :
􀂃 Procedure Sub – procedure yang tidak mengembalikan nilai setelah ‘tugas’-nya selesai.
􀂃 Procedure Function – procedure yang mengembalikan nilai setelah ‘tugas’-nya selesai.
􀂃 Procedure Event – procedure untuk suatu event pada sebuah object. Digunakan di dalam class module.
􀂃 Procedure Property – procedure untuk mengubah (let) atau mengambil (get) nilai property pada sebuah object. Digunakan di dalam class module.

Pada bab ini akan dibahas penggunaan procedure sub dan function. Procedure event dan property akan dibahas pada bab selanjutnya. Bentuk penulisan (syntax) procedure sub :

[Public | Private] Sub ([])



End Sub

Sedangkan bentuk penulisan (syntax) procedure function :

[Public | Private] Function ([]) As



End Function Pernyataan [Public | Private] menentukan ruang lingkup (scope) procedure. Sebuah procedure dengan scope public bisa digunakan dalam lingkup project. Sedangkan procedure dengan scope private hanya bisa digunakan dalam lingkup form saja.
atau dibuat sebagai pengenal procedure saat di-‘panggil’. Aturan penamaan sebuah procedure sama dengan aturan penamaan sebuah variabel. Nama sebuah procedure dibuat unik, tidak boleh ada yang sama.
merupakan serangkaian nilai dan tipe data yang dipakai oleh procedure untuk mengerjakan ‘tugas’-nya. Sebuah procedure bisa saja tidak memakai argumen sama sekali.
Pernyataan As pada procedure function menentukan tipe data nilai yang akan dikembalikan (return value) setelah ‘tugas’-nya selesai. Untuk menggunakan sebuah procedure, maka procedure tersebut harus di-‘panggil’ pada bagian tertentu dari kode program. Procedure sub di-‘panggil’ dengan pernyataan :

Call ([])

Sedangkan procedure function bisa di-‘panggil’ langsung dengan menyisipkannya di dalam kode program yang memanggilnya

Posted in Kumpulan Materi | Comments Off
BAB 7 Perintah Perulangan Dan Penggunaan Objek Lain
March 10, 2007

1.1 Mengenal Struktur Kontrol




Perintah Perulangan Dan Penggunaan Objek lain


Struktur kontrol di dalam bahasa pemrograman adalah perintah dengan bentuk (struktur) tertentu yang digunakan untuk mengatur (mengontrol) jalannya program. Visual Basic 6 mengenal dua jenis struktur kontrol, yaitu :
1. Struktur kontrol keputusan - digunakan untuk memutuskan kode program mana yang akandikerjakan berdasarkan suatu kondisi. Sudah dibahas pada bab lalu.
2. Struktur kontrol pengulangan - digunakan untuk melakukan pengulangan kode program. Akandibahas pada bab ini.
Ada dua bentuk struktur kontrol pengulangan (looping), yaitu :
1. Struktur FOR…NEXT.
2. Struktur DO…LOOP.

1.2 Struktur Kontrol For…Next
Bentuk penulisan (syntax) struktur For…Next :
FOR = TO [STEP ]

NEXT
􀂃 adalah variabel (tipe: integer) yang digunakan untuk menyimpan angka pengulangan.
􀂃 adalah nilai awal dari .
􀂃 adalah nilai akhir dari .
􀂃 adalah perubahan nilai setiap pengulangan. Sifatnya optional (boleh ditulisataupun tidak). Bila tidak ditulis maka nilai adalah 1.

1.2 Struktur Kontrol Do…Loop Bentuk penulisan (syntax) struktur Do…Loop :

1. DO WHILE

LOOP
akan diulang selama bernilai TRUE. Pengulangan berhenti bila sudah bernilai FALSE.

2. DO UNTIL

LOOP
akan diulang sampai bernilai TRUE. Pengulangan berhenti bila sudah bernilai TRUE.

Posted in Kumpulan Materi | Comments Off
BAB 6 Fungsi Percabangan
March 10, 2007

1.1 Mengenal Struktur Kontrol

Perintah Percabangan Dan Penggunaan Objek

Struktur kontrol di dalam bahasa pemrograman adalah perintah dengan bentuk (struktur) tertentu yangdigunakan untuk mengatur (mengontrol) jalannya program.Visual Basic 6 mengenal dua jenis struktur kontrol, yaitu :
1. Struktur kontrol keputusan - digunakan untuk memutuskan kode program mana yang akandikerjakan berdasarkan suatu kondisi. Akan dibahas pada bab ini.
2. Struktur kontrol pengulangan - digunakan untuk melakukan pengulangan kode program. Akandibahas pada bab selanjutnya. Ada dua bentuk struktur kontrol keputusan, yaitu :
1. Struktur IF…THEN. Akan dibahas pada bab ini.
2. Struktur SELECT…CASE. Akan dibahas pada bab selanjutnya. Bentuk penulisan (syntax) struktur IF…THEN :
1. IF THEN
Bila bernilai True maka akan dikerjakan.
2. IF THEN

ELSE

END IF
Bila bernilai True maka akan dikerjakan, tetapi bila bernilai False maka yang akan dikerjakan.
1.2 Struktur Kontrol Select…Case
Bentuk penulisan (syntax) struktur SELECT…CASE :
SELECT CASE
CASE

CASE

CASE
[
CASE ELSE]
END SELECT
Bila sesuai dengan maka akan dikerjakan, dst. Tetapi bila tidak ada yang sesuai dengan s/d maka yang akan dikerjakan.

Posted in Kumpulan Materi | Comments Off
BAB 2 Dan 3 Variabel Data Type Data
March 10, 2007

1.1 Mengenal Data dan Variabel Ketika seorang user (pengguna) menggunakan sebuah program komputer, seringkali komputermemintanya untuk memberikan informasi. Informasi ini kemudian disimpan atau diolah oleh komputer.Informasi inilah yang disebut dengan DATA.Visual Basic 6 mengenal beberapa type data, antara lain :
􀂃 String adalah type data untuk teks (huruf, angka dan tanda baca).
􀂃 Integer adalah type data untuk angka bulat.
􀂃 Single adalah type data untuk angka pecahan.
􀂃 Currency adalah type data untuk angka mata uang.
􀂃 Date adalah type data untuk tanggal dan jam.
􀂃 Boolean adalah type data yang bernilai TRUE atau FALSE.
Data yang disimpan di dalam memory komputer membutuhkan sebuah wadah. Wadah inilah yangdisebut dengan VARIABEL. Setiap variabel untuk menyimpan data dengan type tertentu membutuhkanalokasi jumlah memory (byte) yang berbeda.Variabel dibuat melalui penulisan deklarasi variabel di dalam kode program :Dim As Contoh : Dim nama_user As String Aturan di dalam penamaan variabel :
􀂃 Harus diawali dengan huruf.
􀂃 Tidak boleh menggunakan spasi. Spasi bisa diganti dengan karakter underscore (_).
􀂃 Tidak boleh menggunakan karakter-karakter khusus (seperti : +, -, *, /, <, >, dll).
􀂃 Tidak boleh menggunakan kata-kata kunci yang sudah dikenal oleh VB(seperti : dim, as,string, integer, dll).Sebuah variabel hanya dapat menyimpan satu nilai data sesuai dengan type datanya. Cara mengisi nilai data ke dalam sebuah variabel : = Contoh : nama_user = “krisna”Untuk type data tertentu nilai_data harus diapit tanda pembatas. Type data string dibatasi tanda petikganda : “nilai_data”. Type data date dibatasi tanda pagar : #nilai_data#. Type data lainnya tidak perlu tanda pembatas.Sebuah variabel mempunyai ruang-lingkup (scope) dan waktu-hidup (lifetime) :
􀂃 Variabel global adalah variabel yang dapat dikenali oleh seluruh bagian program. Nilai data yangtersimpan didalamnya akan hidup terus selama program berjalan.
􀂃 Variabel lokal adalah variabel yang hanya dikenali oleh satu bagian program saja. Nilai data yangtersimpan didalamnya hanya hidup selama bagian program tersebut dijalankan.Variabel yang nilai datanya bersifat tetap dan tidak bisa diubah disebut KONSTANTA. Penulisandeklarasi konstanta di dalam kode program :
Const As = Contoh : Const tgl_gajian As Date = #25/09/2003#

Posted in Kumpulan Materi | Comments Off
Bab I Pengenalan Program Dan IDE
March 10, 2007

1.1 Mengenal Visual Basic (VB)

Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintahperintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa pemrograman Visual Basic, yang dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 1991, merupakan pengembangan dari pendahulunya yaitu bahasa pemrograman BASIC (Beginner’s All-purpose Symbolic Instruction Code) yang dikembangkan pada era 1950-an. Visual Basic merupakan salah satu Development Tool yaitu alat bantu untuk membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang menggunakan sistem operasi Windows. Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer yang mendukung object (Object Oriented Programming = OOP)

1.2 Mengenal Integrated Development Environment (IDE) VB 6

Aktifkan VB 6 melalui tombol Start > Programs > Microsoft Visual Studio 6.0 > Microsoft Visual Basic 6
􀁘 Menubar
􀁙 Toolbar
􀁚 Toolbox
Bila Toolbox tidak muncul klik tombol Toolbox ( ) pada bagian Toolbar atau klik menu
View > Toolbox.
􀁛 Jendela Form
Bila Jendela Form tidak muncul klik tombol View Object ( ) pada bagian Project Explorer atau
klik menu View > Object.
􀁜 Jendela Code
Bila Jendela Code tidak muncul klik tombol View Code ( ) di pada bagian Project Explorer atau
klik menu View > Code.
􀁝 Project Explorer
Bila Project Explorer tidak muncul klik tombol Project Explorer ( ) pada bagian
Toolbar atau klik menu View > Project Explorer.
􀁞 Jendela Properties
Bila Jendela Properties tidak muncul klik tombol Properties Window ( ) pada bagian Toolbar
atau klik menu View > Properties Window.

1.3 Memahami Istilah Object, Property, Method dan Event

Dalam pemrograman berbasis obyek (OOP), anda perlu memahami istilah object, property, method dan event sebagai berikut :
Object : komponen di dalam sebuah program
Property : karakteristik yang dimiliki object
Method : aksi yang dapat dilakukan oleh object
Event : kejadian yang dapat dialami oleh object

Object : Mobil
Property :
Merek:
Toyota, Type: sedan Warna: merah
Method :
Maju,Mundur,Berhenti
Event :
Pintu dibuka, Ditabrak, Didorong
Object : Form
Property :
BackColor, BorderStyle, Caption
Method :
Hide,Move,Show
Event :
Click, Load, Resize

Implementasinya dalam sebuah aplikasi misalnya anda membuat form, maka form tersebut memiliki property, method, dan event. Sebagaimana pemrograman visual lain seperti Delphi daan Java, VB juga bersifat event driven progamming. Artinya anda dapat menyisipkan kode program pada event yang dimiliki suatu obyek

Kamis, 11 Februari 2010

Tips Mengoptimalkan BIOS pada PC Anda

Tips Mengoptimalkan BIOS pada PC Anda

Secara sederhana, sebetulnya hanya ada dua pilihan pada BIOS. Membuat sistem yang tercepat atau mau
mengutamakan kestabilan. Kenali fungsi-fungsinya, maka Anda akan mendapatkan sebuah sistem yang optimal, hasil
kompromi keduanya.



Seiring dikarenakan perkembangan komponen PC, sedikit banyak BIOS juga mengalami beberapa perubahan.
Terutama hal ini terjadi dikarenakan terus berkembangnya beberapa komponen pendukung utama pada PC. CPU
(central processor unit) tentu saja memegang peranan penting, dalam hal ini. Penggunaan CPU berteknologi 64-bit
tentunya membutuhkan sebuah fungsi khusus. Demikian juga PCI Express sebagai pengganti slot AGP, dan DDR2 yang
menawarkan bandwidth memory yang lebih besar dibanding DDR.





DI PERSIMPANGAN JALAN



Sebetulnya, tidak ada setting-an BIOS yang terbaik. Namun kami mencoba memberikan penjelasan, agar Anda dapat
membuat setting-an optimal dengan BIOS Anda.



Dengan setting BIOS, Anda akan dihadapkan antara dua pilihan. Di sini dimungkinkan untuk lebih memacu komponenkomponen
pada PC. Tentu saja dengan sebuah harga yang harus dibayar. Tanpa komponen yang berkualitas juga
pendinginan komponen yang memadai, maka Anda hanya akan mendapatkan sebuah sistem yang tidak stabil.







Pilihan Load Fail-Safe Default ataupun yang sejenis, akan memberikan kestabilan terbaik. Sayangnya, pilihan ini tidak
mengeluarkan seluruh kemampuan dari yang dimiliki sistem Anda.



Diharapkan, setelah membaca ulasan kali ini, Anda dapat lebih meningkatkan kemampuan PC Anda. Melalui setting
ulang BIOS. Sesuatu yang mungkin sebagian orang masih takut untuk melakukannya. Dan sebagian lagi masih merasa
bingung dengan fungsi-fungsi di dalamnya. Hal ini kami anggap wajar. Mengingat, tidak semua produsen motherboard
menyertakan manual yang lengkap dan informatif. Khususnya untuk setting BIOS ini. Artikel ini lebih banyak berisi
penjelasan menu-menu “baru” yang tersedia untuk BIOS sekarang.



PANDUAN, BUKU NANUAL



Tentunya, panduan yang akan termuat pada artikel kali ini masih jauh dari lengkap. Jika lengkap, tentunya bisa Anda
bayangkan, akan berapa halaman yang akan membahas BIOS pada artikel ini.



Namun setidaknya, fungsi-fungsi inilah yang kami anggap paling Anda butuhkan untuk diketahui lebih lanjut. Juga pada
beberapa bagian, kami menyertakan url rujukan, tempat Anda dapat mencari informasi lebih lanjut ataupun untuk mendownload
aplikasi pendukung.





ISTILAH FUNGSI YANG BERLAINAN



BIOS (Basic Input and Output System) sebenarnya adalah sebuah firmware yang tersimpan pada sebuah EEPROM
(Electrically Erasable Programmable Read-Only Memory).



Ini yang menyebabkan BIOS memiliki beberapa perbedaan, antara satu sistem dengan sistem yang lain. Namun
perbedaan antar-BIOS sebetulnya hanya pada susunan menu dan istilah yang digunakan. Selebihnya sebagian besar
memiliki kesamaan pada fungsi yang diusung.



Pada artikel ini, kami memberikan contoh kebanyakan dari Phoenix-Award. Karena belakangan ini, BIOS Phoenix-Award
inilah yang paling sering kami temui pada kebanyakan motherboard terbaru.



Kami juga berusaha untuk memberikan ekuivalensi nama fitur pada kebanyakan BIOS. Namun tentunya, Anda juga
sudah dapat mengira-ngira fungsi apa yang sama pada BIOS Anda.





MODDING BIOS

Forum - Blitar.ORG - Komunitas ORanG Blitar FireBoard Forum Component version: 1.0.4 Generated: 15 September, 2009, 16:56


Tidak hanya PC case yang bisa menjadi sasaran modding. Modding BIOS pun dapat dilakukan. Yang perlu Anda
lakukan adalah sebuah aplikasi yang tepat.



Beberapa produsen motherboard juga menyertakan aplikasi untuk melakukan modding BIOS. Namun, kebanyakan
hanya menyediakan fasilitas sederhana. Seperti mengganti layar saat boot. Lebih dari itu, biasanya para produsen tidak
menyediakannya. Dan kali ini, kami akan memberikan beberapa panduan bagi Anda yang tertarik untuk melakukannya.



Pada bagian tersebut akan membahas mulai dari yang paling sederhana. Seperti mengganti welcome boot screen dari
BIOS. Sampai beberapa aplikasi unik yang mampu memberikan keleluasaan untuk mengedit BIOS.



Seperti Award BIOS Editor, yang mampu mengedit menu-menu yang akan tampil pada BIOS. Ingat, aplikasi ini hanya
terbatas membuka fungsi yang tersembunyi pada menu BIOS. Bukan membuat ulang program BIOS untuk menjalankan
fungsi tertentu.



Ini juga berguna sekiranya Anda sudah bosan menunggu-nunggu update BIOS yang disediakan dari produsen
motherboard Anda. Ataupun untuk produk yang sudah discontinue, atau malah sang produsen tidak menyediakan sama
sekali perihal update BIOS ini.





PROCESSOR & CPU FREQUENCY



Terdapat beberapa varian nama untuk fungsi yang satu ini. Anda dapat menemukan fungsi ini dengan menu bernama
Adjust CPU FSB frequency, atau CPU host clock.



Dapat ditemukan dalam menu Advanced Chipset Feature. Atau beberapa menu khusus untuk overclocking, seperti
Jumperfree Configuration, uGuru, Cell menu, dan seterusnya. Secara default, setting yang sering digunakan adalah
pada mode Standard, Default, atau Auto.



CPU Frequency = ?

CPU Frequency didapatkan dari hasil perkalian antara clock dan multiplier. Clock pada beberapa BIOS disebut dengan
external clock. Sedangkan multiplier factor adalah faktor pengali.



Namun dengan perkembangan penamaan processor belakangan ini, membuat hal ini tidak sesederhana dulu, waktu
penamaan processor menggunakan frequency kerjanya. Jadi, ada baiknya Anda masih memiliki data acuan untuk
setting processor yang Anda gunakan. Atau dapat juga mencarinya pada situs resmi para pembuat processor.
Setidaknya ini akan menghindarkan kesalahan pada setting.





MENGANDALKAN SETTING AUTO



Mengoptimalkan sebetulnya cukup sederhana. Menggunakan setting auto pada kebanyakan kasus memang yang
terbaik. Kecuali karena satu dan lain hal, ada kesalahan saat pembacaan processor secara otomatis.



Jika hal ini yang terjadi pada kasus Anda, maka samakan setting BIOS dengan spesifikasi processor yang digunakan.
Pastikan nilai clock, multiplier, dan terkahir CPU frequency sesuai dengan spesifikasi processor yang digunakan.



Saran kami, selama tidak ada masalah, setting auto sangatlah disarankan. Beberapa produsen motherboard,
menyesuaikan setting CPU frequency sesuai dengan beban kerja PC. Beberapa juga menyediakan preset profile,
dengan beberapa tingkatan. Selama tidak ada masalah kestabilan, hal ini dapat terus dilakukan.



Catatan: kesalahan setting CPU frequency memiliki konsekuensi kerusakan dan ketidakstabilan sistem. Kerusakan
dapat terjadi baik pada CPU, maupun motheboard. Pastikan, setting sesuai dengan spesifikasi.





RAM: DRAM TIMING SELECTABLE



Berikut adalah cara mengoptimalkan setting timming modul RAM yang terpasang pada sistem. SPD (Serial Presence
Detect) akan membaca informasi yang terdapat pada EEPROM (Electrically Eraseable Programmable Read Only
Memory), antara lain memory type, size, speed, voltage interfaces, dan module bank.



Secara default, kebanyakan motherboard akan memiliki nilai pada setting BIOS dengan Auto, atau By SPD. Keduanya
samasama mengacu pada SPD modul yang terpasang.





Forum - Blitar.ORG - Komunitas ORanG Blitar FireBoard Forum Component version: 1.0.4 Generated: 15 September, 2009, 16:56
HAL YANG HARUS DI PERHATIKAN



Untuk mengoptimalkannya sebetulnya cukup sederhana. Hanya diperlukan empat hal yang perlu diperhatikan.



CAS Latency Time: mendefinisikan latency yang terjadi antara proses pembacaan DRAM sampai dengan waktu
tersedianya data tersebut.



Act to Precharge Delay: mendefinisikan waktu yang dibutuhkan (dalam satuan DRAM clock) yang akan digunakan
sebagai parameter DRAM.



DRAM RAS to CAS Delay: waktu DRAM antara saat memungkinkan memberikan active command, dengan waktu
proses read/write.



DRAM RAS Precharge: waktu idle yang dibutuhkan untuk perintah precharge.





KENALI RAM ANDA



Sesuaikan dengan kemampuan modul DRAM yang terpasang. Jika sistem Anda terpasang beberapa DRAM dengan
kemampuan beragam, pilih modul DRAM dengan kemampuan terendah sebagai acuan untuk setting timming DRAM.



Untuk mengetahui informasi mengenai modul RAM yang terpasang, bisa menggunakan beberapa utility system info
yang dapat menjabarkan spesifikasi detail DRAM.



Jika ingin melakukan overclock pada RAM, sesuaikan dengan spesifikasinya. Karena setting RAM paling berpengaruh
dengan kestabilan sistem.



Selama tidak ada masalah, setting By SPD sangatlah disarankan. Selama tidak ada masalah kestabilan, hal ini dapat
terus dilakukan.



Jika Anda memiliki cukup waktu untuk berksperimen ataupun memiliki informasi yang lebih baik mengenai modul
memory yang terpasang, mencoba setting timming yang lebih agresif dapat meningkatkan kinerja PC.





PROCESSOR: AMD CONFIGURATION



Untuk pembahasan ini, menurut kami adalah yang paling menarik. Di mana perkembangan penambahan menu BIOS
paling dirasakan.



Berikut adalah pembahasan fungsi-fungsi khusus, yang hanya tersedia pada BIOS untuk motherboard dengan platform
processor AMD. Lebih khususnya lagi, yaitu untuk jajaran Athlon 64 (dan beberapa model Sempron).



Perlu diperhatikan adalah keragaman chipset yang digunakan. Ini akan sedikit banyak memberikan perbedaan baik pada
nama fungsi maupun fasilitas yang tersedia.





HYPER TRANSPORT



Penjelasan singkat mengenai teknologi HyperTransport adalah sebagai berikut. Adalah penerapan interface high speed
hubungan point-topoint, menghilangkan masalah I/O bottleneck.



Cara yang digunakan AMD antara lain dengan memindahkan memory controller, terintegrasi dengan processor. Ini akan
menghasilkan tingkat latency yang lebih rendah. Dan memungkinkan penyederhanaan desain routing motherboard
secara keseluruhan.



HyperTransport atau dahulu dikenal dengan istilah Lightning Data Transport (LDT) biasanya disesuaikan dengan faktor
pengali bus processor. Jika processor AMD Anda terbaca dengan sempurna, Anda dapat mebiarkannya pada nilai auto.
Jika tidak, sebaiknya samakan dengan nilai faktor pengali processor.





AMD COOL‘N’QUIET



Seiring pertambahan kemampuan kinerja processor, sekaligus menambah pasokan daya yang dibutuhkan, panas yang
dihasilkan, juga tingkat kebisingan yang meningkat dari fan untuk mendinginkan processor, solusi AMD Cool‘n’Quiet
dimaksudkan untuk mengeliminasi hal tersebut.

Forum - Blitar.ORG - Komunitas ORanG Blitar FireBoard Forum Component version: 1.0.4 Generated: 15 September, 2009, 16:56


Fungsi ini dapat ditemukan pada tempat yang beragam. Kebanyakan produsen motherboard, meletakkan fungsi ini pada
menu khusus yang disediakan oleh produsen motherboard.



Catatan: Fungsi hanya berlaku untuk processor mulai dari AMD Sempron 3000+ (socket 754) dan seterusnya. Untuk
dapat memfungsikan fasilitas ini, selain mengaktifkannya pada BIOS diperlukan driver untuk operating system dan CPU
cooler yang mendukung teknologi ini.





PROCESSOR: INTEL CONFIGURATION



Tentu saja ada beberapa fungsi yang khusus hanya dapat ditemukan pada BIOS untuk motherboard processor Intel.



Fungsi yang akan dibahas kali ini memang hanya berlaku untuk processor Intel jajaran tertentu. Jika processor dan
motherboard yang Anda gunakan sudah mendukung. Inilah beberapa hal yang dapat Anda lakukan.



Hyper-Threading

Tentu saja, ini bukan istilah asing lagi. Jangan lupa mengaktifkannya, sekiranya Anda menggunakan processor yang
sudah mendukung teknologi ini.



MPS Version Ctrl For OS

Multi-Processor Specification (MPS) sangat menentukan informasi yang diberikan kepada operating system. Pilihlah
versi 1.4. Kecuali jika Anda masih menggunakan operating system lawas, seperti NT4. Terpaksa menggunakan pilihan
1.2.



CPU Thermal-Throtling

Fungsi ini akan mengamankan processor dari overheating. Selain meminimalkan panas yang dihasilkan, fungsi ini juga
sedikit banyak akan memperpanjang umur processor Anda.



Thermal Management

Biasanya dapat Anda temukan pada Advanced BIOS Feature|CPU Feature. Istilah ini menggantikan penggunaan istilah
CPU Thermal-Throtling. Fungsinya sama, dengan melakukan perlambatan. Perintah TM1 digunakan mulai pada era Intel
Pentium III. Fungsi ini juga dikenal dengan nama Intel SpeedStep.



Pada jajaran processor terbarunya dengan teknologi Intel Extended Memory 64 Technology (Intel EM64T), Enhanced
Intel SpeedStep juga dapat menurunkan kecepatan saat idle. Selain mengurangi panas yang dihasilkan, ini juga
menurunkan tingkat noise yang dihasilkan HSF processor. Dijanjikan penurunan kinerjanya tidak akan sedrastis TM1.



Beberapa motherboard memberikan keleluasaan lebih untuk mengaturnya. Anda dapat mendefinisikan nilai TM2 Bus
VID, sesuai dengan tegangan (volt) yang ditentukan. Juga nilai TM2 Bus Ratio, untuk menentukan clock ratio.
Sayangnya untuk TM2 Bus Ratio ini, diperlukan processor dengan multiplier yang tidak ter-lock.





VGA: VGA TUNUNG



Peralihan slot Video Graphics Adapter (VGA) dari Accelerated Graphics Port (AGP) menjadi PCI Express x16 memang
memberikan bandwidth jauh lebih besar. Dibandingkan dengan AGP 8x dengan bandwidth maksimal 2,1GB/s,
sedangkan PCI Express x16 dapat menawarkan bandwidth mencapai 4 GB/s.



Perubahan ini juga terjadi pada fungsi yang tersedia pada BIOS. Beberapa fungsi setting untuk PCI-Ex x16 sebetulnya
bisa dianalogikan dengan fungsi pada AGP.



AGP Frequency dan PCI-Ex Frequency

Secara default, fungsi ini ada pada nilai auto. Jika nilai default untuk AGP pada 66 MHz, maka untuk PCI-Ex bekerja
pada 100 MHz. Jika Anda termasuk pelaku overcolcking, perlu penyesuaian tersendiri untuk menentukan nilai saat
menaikan kecepatan bus VGA ini.



AGP Transfer Mode

Mungkin Anda masih ingat, awal kali pertama slot AGP muncul. AGP transfer mode terus berkembang mulai dari 1x, 2x,
4x, dan 8x. Untuk interface VGA PCI Express x16, fungsi yang serupa ini tidak tersedia.



PEG Link Mode

PEG (PCI Express Graphics) Link Mode adalah fungsi baru yang tersedia pada beberapa BIOS. Tergantung pada
produsen motherboard, karena menurut pengalaman kami fungsi ini tidak tersedia pada semua motherboard dengan slot
PCI-Express x16.

Forum - Blitar.ORG - Komunitas ORanG Blitar FireBoard Forum Component version: 1.0.4 Generated: 15 September, 2009, 16:56


Sebetulnya belum ada penjelasan yang pasti untuk fungsi ini. Pilihan yang tersedia adalah Auto, Slow, Normal, Fast, dan
Faster. Dan pada beberapa kasus, ini akan mengubah kecepatan kerja VGA. Baik core clock maupun memory clock.
Jika Anda memiliki waktu selang, cobalah fungsi ini untuk mendapatkan kinerja VGA yang lebih baik.



AGP Aperture Size dan PEG Buffer Length

Keduanya memiliki fungsi yang dapat dibilang sama. AGP Aperture Size secara spesifik berfungsi untuk menentukan
jumlah RAM yang dialokasikan untuk AGP.



Sedangkan PEG Buffer Length hanya memberikan tiga pilihan: Auto, Short, dan Long. Gunakan pilihan Long, jika
penggunaan PC Anda membutuhkannya dan Anda memiliki RAM yang berlimpah.





BOOT : QUICK BOOT



Meskipun pembahasan sejenis juga sudah tersedia pada artikel terdahulu. Seperti bagaimana cara mengatur boot
sequence. Saran kami tetap sama. Pilihlah boot sequence yang benar-benar diperlukan dalam penggunaan sehari-hari.
Apalagi jika BIOS motherboard Anda juga sudah menyediakan sebuah boot menu khusus. Ini akan memudahkan Anda
sesekali mengubah boot sequence, tanpa perlu berbelit-belit masuk ke BIOS.



Selain itu, masih banyak yang bisa dilakukan dengan mudah untuk mempercepat proses booting PC Anda. Di sini akan
dijelaskan, setting BIOS apa saja yang dapat dilakukan untuk melakukan hal ini.



Tinggalkan Floppy Disk

Mematikan fungsi Boot Up Floppy Seek adalah salah satunya. Sekaligus tidak menyertakan Floppy Drive sebagai salah
satu bagian boot sequence. Apalagi mengingat makin jarangnya Anda melakukan booting dengan disket.



Keduanya harus dilakukan, agar tujuan percepatan waktu booting tercapai.





OPTIMALKAN FUNGSI



Anda menggunakan motherboard yang sudah mendukung konfigurasi harddisk RAID, atau malah interface SATA RAID.
Tidak ada yang buruk dengan hal ini.



Namun, misalnya Anda masih mengandalkan perangkat dengan interface parallel ATA, dan tanpa memanfaatkan fungsi
RAID atau SATA yang tersedia. Maka, mengaktifkan fungsi-fungsi tersebut hanya akan memperlambat proses booting.



Jika Anda perhatikan, saat mengaktifkan fungsi RAID. Setelah proses POST selesai dilakukan, terlihat fungsi serupa
yang berjalan. Ini adalah proses BIOS dari RAID controller yang berjalan.



Mematikan fungsi ini akan menghemat waktu booting tidak kurang dari 2 detik. Tergantung pada waktu delay untuk
deteksi harddisk dengan interface yang bersangkutan. Toh sekiranya Anda ingin memanfaatkannya, yang diperlukan
adalah mengubah nilai dalam menu Integrated Peripherals pada IDE/SATA RAID function. Ataupun sekaligus
mematikan fungsi Silicon SATA Controller, yang sama sekali belum berguna sekiranya Anda belum menggunakan
interface ini.





HARDISK: SETTING IDE SEQUENCE



Mungkin sebagian besar dari Anda akan segera bertanya, apa susahnya mengatur hal yang satu ini? Memang relatif
mudah, namun tidak demikian dengan bertambahnya interface untuk harddisk pada motherboard terbaru, yang
dilengkapi dengan interface SATA, ataupun PATA.



Tidak seperti pada motherboard terdahulu, yang hanya menyediakan pilihan konektor PATA untuk IDE drive. Secara
default, harddisk yang terpasang pada konektor IDE Primary Master, akan menjadi urutan pertama proses boot.



Dengan tersedianya interface SATA, maka pilihan setting untuk IDE ini sedikit lebih rumit. Namun setidaknya, Anda
diberikan kebebasan untuk menentukan sesuai dengan penggunaan.



Hal ini dapat dilihat, jika Anda masuk ke dalam menu OnChip IDE Device. Biasanya dapat Anda temukan pada
Integrated Peripherals.



Di dalam menu ini, terdapat berbagai pilihan, untuk menentukan urutan sequence IDE, berdasarkan konektor yang
digunakan. Perlu diperhatikan di sini adalah konfigurasi SATA yang didefinisikan di menu BIOS ini.

Forum - Blitar.ORG - Komunitas ORanG Blitar FireBoard Forum Component version: 1.0.4 Generated: 15 September, 2009, 16:56


SATA Mode

Menentukan mode aktif untuk on-chip Serial ATA. IDE: menjadikan on-chip Serial ATA sebagai IDE mode. RAID: Serial
ATA bekerja dalam RAID mode. AHCI (Advanced Host Controller Interface): Serial ATA menjadi AHCI mode, untuk
meningkatkan kegunaan dan performanya.



On-Chip Serial ATA

Menentukan fungsi on-chip Serial ATA. Disabled: men-disable-kan fungsi Serial ATA controller. Auto: BIOS yang akan
mengatur secara otomatis fungsi ini. Combined Mode: menggabungkan fungsi PATA dan SATA (total jumlah maksimal 4
IDE drive). Enhanced Mode: enable keduanya, baik Parallel ATA dan Serial ATA (total jumlah maksimal 6 IDE drive).
SATA Only: SATA beroperasi pada legacy mode.



PATA IDE Mode

Secara khusus, mengatur mode untuk konektor IDE1. Primary: “IDE1” connector bertugas sebagai Primary Master dan
Primary Slave channel (layaknya motherboard terdahulu). Secondary: “IDE1” connector bertugas sebagai Secondary
Master dan Secondary Slave channel.



PROCESSOR: DYNAMIC OC

Kebanyakan produsen motherboard terkemuka menyertakan fungsi ini. Tentu saja dengan penamaan yang sedikit
berbeda. Namun sebagian besar memiliki banyak kesamaan, yaitu dengan tersedia profile setting overclocking, untuk
memudahkan penggunaannya.



Bahkan beberapa juga menyertakan fungsi overclocking otomatis, menyesuaikan dengan beban kerja sistem secara
otomatis. Bahkan tanpa memerlukan campur tangan dari penggunanya.





APALAH ARTI SEBUAH NAMA



Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, fungsi yang semacam ini memiliki nama yang berbeda-beda. Pada ASUS,
dikenal dengan nama ASUS AI NOS (Non-delay Overclocking System). ABIT menyebutnya dengan OC Guru -
AutoDrive. Gigabyte punya fitur yang disebut C.I.A.(CPU Intelligent Accelerator), yang sekarang sudah pada generasi
kedua. MSI memiliki CoreCenter, yang memiliki fungsi sejenis.



Letaknya pada menu BIOS pun juga beragam. Ada yang langsung tersedia pada menu utama BIOS. Ada juga yang
diperlukan sedikit penjelajahan di dalam menu BIOS, sebelum Anda dapat berhasil sampai ke menu ini.





PROFILE



Beberapa di antaranya juga menyertakan pilihan profile overclocking yang akan digunakan. Ini akan menyesuaikan
overclocking otomatis yang akan digunakan. Pesan kami, sesuaikan dengan kemampuan perangkat pendukung lainnya
yang digunakan pada

sistem.





UTAMAKAN KESTABILAN



Dan cara yang paling tepat adalah menggunakan metoda trial dan error. Dikarenakan keragaman komponen pada PC.
Jika pada setting sebelumnya, sistem Anda masih menunjukkan ketidakstabilan, ada baiknya menurunkan ke step di
bawahnya. Dan jika semua profile sudah Anda coba, namun tingkat kestabilan sistem masih menyedihkan, maka Anda
terpaksa memilih fungsi ini pada pilihan disable. Sebab, secepat apapun performa sistem Anda tidak akan banyak
gunanya jika tidak disertai dengan tingkat kestabilan yang bisa diandalkan. Tentu Anda tidak menginginkan, sistem yang
sering crash.





PERTOLONGAN PERTAMA PADA BIOS



Tanpa disadari, BIOS adalah bagian yang juga penting dalam sistem PC Anda. Tanpa semua fungsi pada BIOS yang
terlewati dengan sempurna, maka sistem Anda tidak akan bekerja dengan optimal.



Bahkan pada beberapa kondisi, BIOS yang ngambek, dapat membuat PC Anda tidak berfungsi. Semisal, saat mencoba
melakukan overclocking yang berakhir dengan kegagalan ataupun kesalahan konfigurasi CPU.



Sistem akan menyala, namun tanpa proses yang dapat berjalan. Apa yang harus dilakukan?



Forum - Blitar.ORG - Komunitas ORanG Blitar FireBoard Forum Component version: 1.0.4 Generated: 15 September, 2009, 16:56
1. Jika masih memungkinkan untuk masuk menu BIOS, yang perlu dilakukan sederhana. Pilihlah menu Load System
Default Settings atau Load Fail-Safe Default, atau yang sejenis. Ini akan mengembalikan preset atau profile BIOS
dengan setting default, yang akan memastikan sistem dapat bekerja. Perlu diingat, ini tidaklah optimal. Analoginya
bagaikan sebuah operating system yang bekerja pada safe mode.



2. Langkah berikut tidak berlaku untuk semua motherboard. Terlebih motherboad yang telah berumur lebih dari lima
tahun.



Beberapa produsen motherboard, khususnya untuk seri premium, memberikan fasilitas khusus untuk hal semacam ini.
Sebagai contoh, produsen yang memiliki fitur semacam ini adalah ASUS dengan CPR (CPU Parameter Recall), DFI
dengan CMOS Reloaded atau seperti Gigabyte yang menyediakan Dual BIOS. Fitur semacam ini akan terasa
memudahkan pemiliknya, saat berhadapan dengan masalah semacam ini. Cara penggunaan detail, dapat Anda lihat
kembali pada buku manual yang tersedia di paket penjualan.



3. Jika langkah-langkah termudah di atas belum dapat membantu mengembalikan fungsi BIOS, maka langkah
selanjutnya sedikit lebih merepotkan.



Clear CMOS adalah langkah selanjutnya yang perlu dilakukan. Untuk melakukan hal ini, terpaksa membuka PC case
agar dapat mengakses motherboard.



Beberapa motherboard menyediakan jumper untuk clear CMOS. Letak jumper ini, dapat ditemukan pada manual
motherboard.



Ada juga yang menggunakan cara melepaskan baterai CMOS. Karena memang tidak tersedianya jumper Clear CMOS,
meski Anda sudah mencari-cari jumper clear CMOS.



Sedikit lebih mudah bagi pengguna motherboard ABIT yang memiliki Guru Game Panel. Pada panel tambahan ini
tersedia CMOS Reset Button. Anda dapat dengan mudah melakukan Clear CMOS, tanpa perlu membuka PC case.





MODDING BIOS



Modding dapat dilakukan tidak hanya pada PC case. Bahkan pada BIOS pun, modding juga dapat dilakukan.



Mulai dari yang sederhana. Seperti mengganti logo boot screen, atau sekadar mengganti logo EPA (Environmental
Protection Agency) Pollution Preventer.



Sampai yang mungkin selama ini tidak terpikirkan. Seperti mengganti nama field menu pada BIOS, ataupun membuka
menu yang tersembunyi pada BIOS.



Peringatan: sebaiknya lakukan backup BIOS, sebelum melakukan modding BIOS. Pastikan Anda sudah mengetahui
segala risiko dan cara penanggulangannya. Risiko dan gangguan sistem mungkin saja terjadi.



Modding File BIOS

Perlu diperhatikan, proses edit untuk modding BIOS hanya dapat dilakukan pada file BIOS. Bukan langsung pada BIOS
yang sedang berjalan.



Jadi, sekiranya Anda ingin melakukan modding BIOS, dibutuhkan BIOS yang masih berupa file. Bisa didapatkan dengan
cara men-download pada situs produsen (biasanya terdapat pada link pilihan support, download update BIOS).



Atau Anda juga dapat menyimpan file BIOS ke dalam bentuk file (biasanya berupa file berekstensi BIN). Proses ini dapat
dilakukan dengan mem-back-up BIOS ke dalam file. Aplikasi semacam ini banyak tersedia dalam kebanyakan paket
penjualan motherboard.



Beberapa program flash untuk update BIOS dimanfaatkan untuk menyimpan BIOS menjadi file. Misalnya menggunakan
Award Flash (Awdflash). Setelah BIOS tersimpan dalm bentuk file, baru proses modding dapat dilakukan.



Untuk menggunakan BIOS yang sudah ter-modding, perlu dilakukan proses sebaliknya. Flash BIOS dengan file BIOS
yang sudah ter-modding.





EPACODER



Aplikasi ini dikhususkan untuk mengganti logo EPA saja, tidak lebih dari itu. Anda dapat melakukan convert dari file
BMP, dengan kedalaman warna maksimal 4 bit (16 warna atau monochrome). Sebaiknya ukuran gambar yang
Forum - Blitar.ORG - Komunitas ORanG Blitar FireBoard Forum Component version: 1.0.4 Generated: 15 September, 2009, 16:56
digunakan beresolusi kisaran 136x84 pixel.



Fungsi semacam ini juga disediakan oleh beberapa produsen motherboard. Namun kebanyakan hanya dikhususkan
untuk mengganti logo boot screen pada BIOS.



Info selengkapnya dapat dilihat di http://www.technik.swiebodzin.pl/edukacja/informatyka/bios/tools/epacoder.htm.





AWARD BIOS EDITOR



Untuk sementara, aplikasi Award BIOS Editor ini lah yang memiliki kemampuan modding BIOS paling lengkap.



Tentu saja aplikasi yang satu ini juga tidak disediakan oleh Award sendiri. Jadi, penggunaannya benar-benar di luar
tanggung jawab para pemrogram BIOS.



Sebetulnya, banyak yang dapat dilakukan oleh aplikasi ini sendiri. Bahkan Anda dapat mengedit menumenu pada BIOS.
Termasuk nilai default yang disediakan. Pada tree dalam Recognized Items, tersedia System BIOS. Jika Anda pindah ke
tab Setup Menu, maka akan terlihat tampilan menu dari masing-masing halaman. Pada tab BIOS ID/Versions, Anda juga
dapat melihat dan mengganti info tambahan yang tersedia pada BIOS. Layaknya sebuah system tool yang banyak
tersedia untuk operating system Windows.



Sayangnya, aplikasi ini tidak dilengkapi dengan manual yang terdokumentasi dengan baik. Juga aplikasi ini tidak
kompatibel dengan seluruh BIOS. Namun bagi Anda yang beruntung memiliki BIOS yang kompatibel dengan aplikasi ini,
kami ucapkan selamat memodifikasi BIOS Anda.



Info selengkapnya bisa Anda dapatkan di http://awdbedit.sourceforge.net.





FAQ: YANG HARUS DI KETAHUI SEPUTAR BIOS



Berikut ini adalah lima hal penting yang perlu diketahui seputar BIOS. Kemungkinan sebagian besar dari Anda tidak
akan mengalami hal ini. Hanya saja untuk berjaga-jaga, sekiranya di antara hal berikut ini terjadi dengan PC, Anda telah
mengetahui apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan.



01. Clear CMOS Saat Instalasi Motherboard Baru.

Pertanyaan: Perlukah melakukan clear CMOS, sebelum menginstalasi motherboard baru?



Jawab: Walaupun dalam banyak kasus, hal ini sama sekali tidak perlu dilakukan. Namun, hal ini sangat
direkomendasikan untuk dilakukan sebelum menginstalasi komponen pada sebuah motherboard baru. Untuk menjaga
kompatibilitas komponen hardware yang akan diinstal dengan motherboard. Sebab ada kemungkinan, komponen
hardware yang digunakan pada masa pengujian QA (Quality Assurance), menggunakan komponen yang berbeda.



Masalah inkompatibilitas dapat saja terjadi, terutama pada setting CPU dan beberapa komponen pendukung lainnya.



02. Proses Tidak Sempurna pada Saat Update BIOS.

Pertanyaan: Apa yang harus dilakukan, sekiranya saat dilakukan update BIOS tiba-tiba sistem crash ataupun listrik
padam?



Jawab: Inilah yang paling ditakutkan selama proses melakukan update BIOS. Musibah memang bisa terjadi di mana dan
kapan saja. Yang harus dilakukan jika hal ini terjadi adalah sebagai berikut.



Lakukan secepatnya clear CMOS. Sekiranya sistem hang, sebelum mematikan ataupun melakukan reset, pindahkan
jumper ke posisi clear CMOS. Tindakan ini semacam proses undo pada beberapa aplikasi. Dengan harapan, EEPROM
pada BIOS akan kembali ke BIOS semula.



Kecuali motherboard Anda dilengkapi dengan BIOS back-up. Anda dapat dengan mudah melakukan restore BIOS
utama. Mengandalkan BIOS backup yang tersedia pada motherboard Anda.



03. PC Gagal Melakukan Proses Booting.

Pertanyaan: Sesekali sistem mengalami gagal boot, setelah sistem dimatikan secara keseluruhan (cabut kabel AC,
switch off pada PSU). Apa penyebabnya dan bagaimana mengatasinya?



Jawab: Sebaiknya, jika PC direncanakan tidak akan digunakan dalam waktu lama, maka catuan power AC ke PC
dicabut. Atau minimal switch PSU di dalam posisi off. Namun setelah itu, PC mengalami gagal boot.



Forum - Blitar.ORG - Komunitas ORanG Blitar FireBoard Forum Component version: 1.0.4 Generated: 15 September, 2009, 16:56
Ini terjadi karena belum meratanya catuan daya ke seluruh komponen PC. Termasuk BIOS. Ini yang menyebabkan
proses boot gagal dilakukan dengan sempurna. Gejalanya adalah, PC menyala, namun tidak melanjutkan proses boot,
bahkan tanpa terdengar bunyi POST code.



Yang perlu dilakukan sederhana. Beri interval waktu, setelah melakukan sambungan ulang power AC (kurang lebih 30
detik). Ini untuk memastikan PSU sudah beroperasi dengan optimal.



Memastikan tegangan listrik juga dapat membantu menyelesaikan masalah ini. Demikian juga dengan pemilihan PSU
yang lebih berkualitas pada PC Anda.



04. Perlukah Update BIOS?

Pertanyaan: Pada situs resmi produsen motherboard yang digunakan, tersedia update BIOS. Perlukah melakukan
update dengan BIOS versi terbaru?



Jawab: Alasan yang paling tepat untuk munculnya kebutuhan update BIOS adalah saat menambahkan kompatibilitas
untuk sebuah komponen yang terpasang. Seperti harddisk ukuran 200 GB, CPU terbaru yang sering membutuhkan
update BIOS untuk dapat berjalan dengan sempurna.



Juga tidak disarankan, untuk melakukan update BIOS dengan alasan memperbaiki salah satu software bug dari BIOS.
Hal ini sangat jarang terjadi. Kecuali dinyatakan secara khusus.



Atau, dalam versi BIOS yang digunakan, terdapat banyak bug yang mengganggu. Update BIOS dengan alasan selain
itu, memang tidak ada salahnya. Namun kemungkinan besar, itu hanya akan membuang waktu saja.



05. Setting BIOS Tidak Tersimpan pada CMOS.

Pertanyaan: Mengapa CMOS tidak menyimpan setting BIOS?



Jawab: Ada dua kemungkinan. Perhatikan POST yang diberikan saat booting. Jika pesan yang diberikan semacam ini
"CMOS checksum invalid" atau "Invalid configuration, run Setup", penjelasannya sangatlah sederhana. CMOS tidak
dapat menyimpan setting BIOS, dikarenakan kurangnya daya dari baterai CMOS. Jadi, yang perlu dilakukan, hanyalah
mengganti baterai CMOS dengan yang baru. Kebanyakan bertipe CR2032. Dan baterai ini relatif mudah didapatkan,
tidak hanya tersedia pada toko komputer.



Kemungkinan kedua, terjadi karena kesalahan setting. Beberapa motherboard menyediakan jumper clear password
(CLR_PWD), yang dapat menyebabkan setting BIOS tidak dapat tersimpan. Untuk detail yang satu ini, ada baiknya
untuk terpaksa membukabuka buku manual motherboard Anda.
============================================================================
Forum - Blitar.ORG - Komunitas ORanG Blitar FireBoard Forum Component version: 1.0.4 Generated: 15 September, 2009, 16:56


Bumi kalau di rawat pasti akan indah seperti ini kawan.......
stop pemanasan global dengan nyeker...alias jalan kaki..pasti sehat alam pun sehat

Talk Show Computer Easy
Deris Stiawan
1
Mengenal BIOS (Basic Input Output System)
Oleh Deris Stiawan, S.Kom.,M.T.
Talk Show Computer Easy di Radio SONORA FM
Kerjasama Radio SONORA FM, dan PT. Elex Media Komputindo
17 Januari 2004
Pendahuluan
Pada saat booting awal BIOS (Basic Input Output System) akan mengambil alih untuk melakukan
inisialisasi awal semua komponen yang ada di motherboard. BIOS akan melakukan POST (power
On Self Test) dengan mengenali CPU, FPU (math coprocessor), chip RAM, IC timer pada
motherboard, DMA controller, IRQ controller, dll.
Gunanya untuk melakukan checking awal dan memastikan semua komponen terpasang dengan
baik dan bekerja dengan normal
Lebih jauh lagi, karena BIOS menyediakan interface antara sistem operasi dengan hardware
yang terpasang pada PC, maka BIOS-pun harus sanggup mengendalikannya secara otomatis
apabila sistem operasi melakukan suatu proses input output yang melibatkan salah satu
komponen hardware di dalamnya. Pentingnya keberadaan BIOS membuatnya menjadi faktor
vital untuk menjaga kelangsungan seluruh aktivitas pada PC.
BIOS
BIOS tergolong suatu chip, Suatu chip yang diisi dengan cara elektromagnetis (pencahayaan)
dan BIOS pada umumnya disimpan dalam chip EPROM (erasable programmable ROM) atau
EEPROM (Electrical Erasable PROM), makanya teknologi saat ini BIOS dapat di update (flashing)
Ada banyak merek dipasaran antara lain AMI AWARD, Phoenix, dll tergantung dari merek MB
yang digunakan, biasanya MB yang ada pada computer build up terdapat BIOS yang dibuat
sendiri dari vendornya (ex : Dell, Hp, Acer)
Pada umumnya istilah-istilah didalam BIOS bervariasi tiap produsen tetapi sebenarnya
mempunyai fungsi yang identik.
Keguanaan
Salah konfigurasi dan setting adalah salh satu penyebab lambatnya serta turunnya tenaga PC
kita, beberapa pilihan pada BIOS setup dapat diibaratkan seperti sumber tenaga bagi PC kita.
Misalnya setup untuk optimalisasi memory, pengaturan FSB multiplexing, serta voltase untuk
Memory dan processor dapat dilakukan lewat pilihan option di BIOS
Lalu kita terlewatkan mengaktifkan cache memory maka terjadi adalah jalanya computer akan
tersendat-sendat bahkan layaknya sebuah siput.
Cache memory dapat mempercepat kinerja dengan membantu transfer data dari memory
utama ke prosecor.
Masalah keamanan dimana kita bias membuat password BIOS agar orang yagn tidak berhak
tidak dapat menggunakan PC kita (walaupun cara ini dapat di bongkar dengan teknik hacking)
Talk Show Computer Easy
Deris Stiawan
2
Setting BIOS
Ada banyak option didalam BIOS pada umumnya dibagi dalam beberapa kategori. Ex : Standard
CMOS, BIOS Features, Power Management, Integrated Systems, dll.
Setiap kategori terdiri dari option-option pilihan , misalnya
Standar CMOS Setup ; konfigurasi hardware yang paling dasar seperti date, time, hd, drive,
video,
Bios Features Setup ; Konfigurasi untuk tingkat lanjuntan seperti Virus warning, CPU internal
Cache, External Cache, Quick Power On Self Test, Boot Sequences, dll
Integrated Peripheral ;
Advanced Chipset Features ; option untuk mengoptimalkan bagi yang expert dan professional,
ada DRAM timing, CAS Latency, SDRAM cycle length, AGP aperture, AGV mode.
Integrated Peripherals ; Mengendalikan fungsi-fungsi tambahan pada motherboard seperti port
serial mau pun paralel. Nonaktifkan ( disabled) saja yang Anda tidak butuhkan untuk dapat
membebaskan IRQ.
PnP/PCI Configurations ; Sebaiknya pilih semua konfigurasi pada pilihan Auto, kecuali port USB
atau grafik 3D yang sering membuat masalah. Bila demikian berikan interrupt tersendiri.
Load BIOS Default & Load SETUP default ; untuk mengembalikan fungis secar standar sebelum
diubah-ubah.
Power Management Setup ; Semakin canggih mekanisme penghematan energi, semakin
membingungkan pilihannya manajemen power-nya. Setting yang tepat dapat menghemat uang
Anda.
Masalah BIOS
BIOS dapat rusak misalnya oleh masa pakai, penggunaan yang salah, dan virus misalnya virus
CIH. BIOS sebenarnya dapat di perbaiki walaupun memerlukan resource lain, BIOS dapat di
update firmwarenya (flashing). Proses perbaikan BIOS dapat dilakukan dengan melakukan
pengcopian flash BIOS yang rusak pada MB yang identik dan sejenis.
Flashing atau Update dapat berupa software yang dijalankan pada mode DOS dan lakukan setup
software flashing yang didapatkan dari website MB bersangkutan

Rabu, 10 Februari 2010

Xcode10 magazine

download